So this is the full version of the previous Intro. Comment please! I really need comments; whether I have to continue this and make it as a novel or just a short story. thanks. enjoy reading! --written in Indonesian
---
Ya ampun! Udah jam 7?!
Yea, gw Eric Ferdinan. Gw laki- laki tulen yang terinspirasi sama cinta. Setiap ga ada kerjaan, gw pasti melamun. Dan yang di lamunin itu, gw jalan sama satu cewek yg aku cinta sejak TK. Ya, udah lama ya. Kebawa sampai aku umur 17 sekarang. Mereka bilang sih gw keren, gw beken dan gw perfect. Cuma pas mereka tau gw suka sama ini cewek, kata perfect itu di tarik sama mereka entah kenapa. Buat gw dia ga jelek, dia jenius, dia baik dan dia ga gaptek. Dia ranking 3 besar dari TK sampai SMA. Buatku itu perfect. "Gila loe, Ric! Si Nadine?! Gila loe sinting, sini ke optik. Lu liatlah dia... penakut, nerd dan roknya udah kayak gorden!" itu yang selalu gw denger. Hello...! Buat gw penakut, adik gw penakut, dia cewek umurnya jg 15... Mendekati Nadine lah. Ga aneh jadi kalo Nadine takut semut dan takut binatang. Semutnya
"Nad! Nad!" gw memanggil Nadine. "Hey, Ric! Duh gawat deh nilaiku tadi pas matematika salah 1 soal. Aku salah setengah. Sedih banget deh nilaiku jadi berkurang setengah! Mungkin jadi 9.5! Duh bodohnya. Waktu kurang cukup sih."
"Weleh, Nad! Bayangin km cm stengah dari satu nomor. Aku setengah dari satu ulangan itu!
"iya, makasih Ric! Oh iya, kenapa panggil tadi?"
"Oh, enggak. Bunda suruh kamu ke rumah makan bareng. Kayaknya bunda mau ngomong sama kamu deh. Bonyok kamu jg ya"
"Oke deh. Tapi aku kurang gaul... bonyok itu apa?"
"orang tua. Datang ya di rumahku jam 6 nanti."
Wah ada Nadine nanti jam 6! Gw sangat amat ga sabar menanti dia duduk di bangku makan. Jangan- jangan nyokap mau melakukan perjodohan antara aku dan Nadine! Aduh makin deg degan. *Ting Tong*
"Ayo masuk, kenapa masih di luar?" tanya nyokap. Mereka pun masuk dan duduk di bangku ruang makan gw. Nyokap memulai pembicaraan seputar sekolah dan lain- lain. Sampai akhirnya, nyokap menyampaikan sesuatu yang dapat menjawab mengapa nyokap tumben- tumbenan mengajak Nadine dan keluarga makan malam di rumah. Sebelumnya, keluarga gw dan Nadine cukup dekat. Setiap ada acara yang berhubungan, keluarga kami mengadakannya bersama. Ini salah satu acara yang kami lakukan bersama. "Lusa, kami sekeluarga akan berpindah ke negara lain,
Makan malam selesai, satu demi satu berpindah. Orang tua gw dan orang tua Nadine berbincang di ruang tamu. Gw mengajak Nadine kebelakang rumah. Di benak gw yang terpikir adalah mengajaknya berpacaran dan ada saja yang membisikan gw untuk saat itu juga melakukannya. Kami diam, melihat bintang di atas ayunan panjang. "Nad, lusa kita udah ga ketemua ya. Sedih banget rasanya," kuekspresikan segalanya.
"Iya, beneran sedih ya Ric. Aku...."
"Tunggu Nad.
"Apa Ric?"
Dari situ gw bisa mendengar detak jantung berdetak. Entah aku atau Nadine. Gw sulit berkata- kata melihat wajah Nadine yang jauh berbeda malam itu. "Aku sayang sama kamu. Kamu mau..."
"Haha. Ric itu yang bakal aku katakan ke kamu. Kamu jaga diri kamu ya. Aku sayang bngt sama kamu."
Gw rasanya cengo dan kelepek- kelepek. Rasanya terbang. Gw pun menembakny dan aku diterima. Malam terakhir yang indah. Diakhiri dengan pelukan dan diawali dengan lembaran kebersamaan.
(:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar