Kamis, 04 Februari 2010

Story of mine for B.I performance

Which I almost win it but Edwin's group decide to take the other story. It's okay. He said that mine's good just like Amanda's. Congratulation, Manda! (:

Because I'm not the chosen one, I would type it on my blog and pleasing people who read this to comment it. Okay?

-- A story inspired by real life and films. (Indonesian)

Aku seorang siswa SMA. Hidupku rapuh; di luar maupun di dalam. Di rumahku, aku di caci maki. Di sekolah, aku jadi bahan tertawaan. Nilaiku jelek, aku malas dan aku sudah berusaha semampuku. Tapi orang tuaku tidak mau tahu. Mereka selalu ribut, itulah alasanku yang paling cocok. Pernah aku ditanyakan, "Apa yang kamu tidak punya?" Sambil menangis, di dalam hati aku berteriak, kalau tidak ada kasih sayang. Aku memerlukan itu sebagai kekuatanku. Inilah hidupku, gadis 15 tahun.

Hari itu hujan deras, aku sedang berusaha mengerjakan tugasku. Tiba- tiba ayangku masuk dan melihat ranjangku yang berantakan sehabis bangun. Aku pun membereskannya dan menangis karena ia menyuruhku dengan jambakan yang cukup keras. Esok harinya, aku belajar seusai bangun. Aku terburu- buru karena aku hampir telat masuk sekolah. Ya, inilah keseharianku, mendapat nilai terburuk dikelas. Aku dicaci maki lagi. Di waktu istirahat, aku menangis di ujung lorong kelas. Tiba- tiba datanglah 3 orang dari satu angkatan. Mereka bernama Mona, Kay dan Jack. Mereka mengajakku berteman dan mengakui mereka kasihan padaku.

Sudah dari awal tahun ajaran baru hingga sekarang kami bersahabat. Semakin hari, kami semakin dekat. Kami berbagi cerita. Saat itu aku menangis,dari hari- ke- hari aku mulai tersenyum. Semangatku membara, nilaiku naik sedikit demi sedikit dan aku tidak lagi dicaci maki. Ternyata, kunci kebahagiaan adalah kebersamaan dan senyum. Bagiku, sahabat seperti malaikai yang di utus Tuhan. Tawa canda adalah berkat dari Tuhan. Aku pun bercerita pada teman- temanku tentang keluargaku. Sambil meneteskan air mata, mereka menenangkanku dan kami berdoa bersama. Mereka juga memberi jalan keluar yang menurutku sangat nekat. Namun, aku lakukan hari itu juga.

Keadaan membaik, sejak teman- temanku memberi jalan nekat itu. Mereka menyuruhku menumpahkan segala keluh kesahku pada keluargaku. Setelah kulakukan itu, orang tuaku memelukku dan menangis. Mereka bilang mereka ingin aku memiliki masa depan yang cerah. Saat itu, mereka sadar, mereka salah. Orang mengakuin kalau kasih sayang membangun segalanya menjadi baik. Sejak saat itu, kehidupanku membaik. Aku mudah bergaul, aku bisa murah senyum, aku memiliki 3 sahabat baikku yang mau menerimaku apa adanya. Memang kadang aku terjatuh, tapi disanalah keluargaku dan temang- temanku menopangku berdiri.


---(c)NeysaTaniaAli10'

Even though I am not the chosen one, when I made this story I realize several things. Hahaha. Btw, congratulation for Romario, that his masterpiece lead 11.2's performence!

(:(:(:(:(:(:(:(:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar